Upaya Mesir Atasi Kerusuhan Dengan Cara Shutdown Internet
Peristiwa politik di Mesir
menjadi polemik yang berkepanjangan, begitu juga upaya pemerintah untuk
mengatasinya. Pemerintah Mesir akhirnya memerintahkan pemutusan akses
internet dari empat ISP di Negara tersebut, akhirnya dengan adanya
pemutusan ini efektif memblokir semua komunikasi internet selama protes
anti-pemerintahan berlangsung.
Protes
terhadapat pemerintahan yang korup, berikut disertai desersi ekonomi,
dan kurangnya kebebasan berpolitik menjadikan menjamurnya komunitas anti
pemerintahan yang saling berkomunikasi membentuk organisasi melalui
situs jejaring sosial. Oleh karena itu, pemerintah Mesir melakukan
blokade terhadap Twitter dan Facebook. Pemutusan ini diberlakukan untuk lima ISP yaitu Link Egypt, Vodafone/Raya, Telecom Egypt,
dan Etisalat Misr.
Bahkan penyedia layanan internet terakhir di Mesir yaitu Noor Group
akhirnya diperintahkan untuk memutuskan layanan internetnya dan saat ini
Mesir sama sekali tidak memiliki koneksi internet kedalam maupun keluar
negara mereka sendiri. Artinya saat ini Mesir dalam keadaan yang gelap
gulita dari akses informasi internasional. Hal ini banyak menyebabkan
kerugian yang amat besar bagi banyak perusahaan, contohnya saja Microsoft
yang berada di area Cairo Smart Village yang membantu menghasilkan
lowongan pekerjaan bagi anak muda Mesir yang berpendidikan dan juga
lancar berbahasa Inggris.
Sebenarnya hal ini tidak hanya
dilakukan oleh pemerintah Mesir, misalnya pada kejadian yang terjadi
pada pemerintahan Burma pada September 2007 yang juga memerintahkan
pemutusan, dan negara Nepal yang memutuskan koneksi internet
Internasional setelah pemerintah mengumumkan keadaan darurat militer
pada bulan Februari 2005.
Comments
Post a Comment